Sabtu, 06 Juli 2013

Stop Budaya Jam Karet


Stop Budaya Jam Karet

Oleh: Khafidhoh Luthfiana
Mahasiswi  Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang


Akhir-akhir ini masih banyak terjadi pelanggaran disiplin waktu. Hal ini biasanya dilatarbelakangi oleh perilaku seseorang yang suka menunda-nunda pekerjaan. “Ah sudah biasa, Indonesia kan sudah terkenal dengan jam karet.” Anggapan ini yang sering dilontarkan oleh para pelaku jam karet ketika ditanya alasan mengapa mereka terlambat. Pelanggaran waktu juga biasa terjadi di kalangan pendidikan. Sering kita jumpai seorang mahasiswa tergesa-gesa menuju ruang kelas untuk mengikuti perkuliahan, peserta UTS (Ujian Tengah Semester) yang berlari-lari menuju ruang ujian karena terlambat, pelaksanaan seminar yang molor dari waktu yang sudah direncanakan, bahkan dosen maupun pejabat kampus ikut menjadi pelaku jam karet ini. Inilah potret hitam yang masih perlu pembenahan di lingkungan pendidikan kita.
Waktu bak emas karena merupakan sesuatu yang sangat berharga, jika melewatkannya dengan sesuatu yang tidak bermanfaat maka kita yang akan rugi. Waktu tidak dapat terulang jika sudah terlewat. Sayangnya masih banyak orang yang menyepelekannya. Kurangnya kesadaran untuk memanage waktu dengan baik bisa mengakibatkan timbulnya berbagai masalah, awalnya hanya hal sepele tetapi jika dilakukan terus menerus maka bisa berbahaya. Seorang dosen atau pejabat kampus seharusnya memberikan pemahaman tentang pentingnya management waktu kepada mahasiswanya dan memberikan teladan sehingga tidak terkesan  jarkoni (ngajari tapi ora nglakoni-mengajarkan tapi dia sendiri tidak melakukan).
Pada dasarnya, disiplin tanpa sanksi tegas adalah non-sense (omong kosong), bila perbuatan ketidakdisiplinan waktu tidak diberikan sanksi maka budaya jam karet akan terus semakin tumbuh subur. Oleh karena itu diperlukan tindakan yang serius untuk menghadapi para pelaku jam karet. Salah satunya pemberian sanksi, dengan adanya sanksi tersebut diharapkan mampu menghentingkan budaya jam karet paling tidak bisa meminimalisir hal tersebut. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar